Halaman

Kamis, 18 April 2013

Membuat Alat Musik Menggunakan Gelas

Bismillah...
Alhamdulillah.... Minggu ini kami bermain musik, alat musiknya kami buat sendiri.... Hhmmmm buat sendiri???? hehehe iyaaa.... dibuat sendiri, sederhana aja kok tapi jadinya bisa seperti suara yang dihasilkan xilophon ataupun garpu tala. Mau tahu caranya .... ^_^

Alat yang diperlukan :
-  Gelas sebanyak lima buah.
-  Air
- Alat pemukul bisa kayu, pensil, sendok ataupun garpu.... kami menggunakan garpu, tapi hati2 memukul atau pun mengetuk gelasnya yaaa kalau tidak bisa pecah gelasnya :D
- Spidol

  • Pertama-tama, tandai gelas dengan tinggi yang berbeda-beda menggunakan spidol, misal 1/5 gelas, 2/5 gelas, 3/5 gelas, 4/5 gelas dan hampir penuh.

  • Kedua, isi air dalam gelas sesuai tingginya masing-masing.

  • Ketiga, susun gelas mulai dari yang tinggi airnya paling rendah sampai ke yang paling penuh.

  • Keempat, musiknya siap dimainkan dengan cara mengetukkan garpu ke setiap gelas.

Gambar dibawah ini, Fayyash sedang mencoba mendengarkan nada yang dihasilkan dari gelas yang berisi air penuh dan dari gelas yang berisi 1/5 air. Ternyata  gelas yang hampir penuh airnya menghasilkan nada yang rendah sementara gelas yang hampir kosong menghasilkan nada yang lebih tinggi.
          

Aisha juga mencoba mengetukkan garpunya ke gelas untuk mendengar perbedaan nada yang dihasilkan kedua gelas.

Kemudian kelima gelas itu disusun berdasarkan urutan gelas dari yang sedikit airnya sampai yang banyak airnya.
Ternyata, bunyi nada yang dihasilkan berbeda-beda lho.....

Fayyash asyik sekali mencoba mendengar suara2 yang dihasilkan masing2 gelas 


Sangking excited nya... Fayyash mencoba membuat nada dari ketukan2 garpu di gelas2 itu. Pertama, dia mencoba melagukan lagu Ambilkan Bulan Bu karya AT. Mahmud dan yang kedua, lagu Balonku ada lima.
Kegiatan Fayyash membuat bunyi nada ini bisa dilihat di video berikut,


Kenapa yaa.... dari setiap gelas itu bisa menghasilkan bunyi nada yang berbeda-beda saat diketuk???

Saat kita mengetuk gelas maka akan menghasilkan getaran, getaran akan menghasilkan gelombang bunyi yang dihantarkan ke air. Gelas yang paling banyak airnya akan menghasilkan sedikit getaran jadi bunyi yang dihasilkannya bernada rendah. sementara gelas yang sedikit airnya akan menghasilkan banyak getaran dan bunyi yang dihasilkan pun akan bernada tinggi.

Jadi tinggi nada bunyi tergantung kolom udara yang tidak terisi air dalam gelas.

Happy Homeschooling  ^_^


Kamis, 11 April 2013

Aktivitas dan Permainan Mengenal Panca Indera


Bismillah...

Aisha...

Alhamdulillah...  pagi ini Fayyash dan Aisha belajar mengenal diri. Ketika ditanya siapa namanya... Aisha bisa menjawab dengan lengkap, begitu pula saat ditanya berapa tahun umurnya dan kapan tanggal lahirnya. Tetapi saat ditanya dimana alamat rumah... Aisha senyum-senyum bingung, pelan-pelan yaa nak... Aisha belajar mengenal diri sendiri seperti dimana Aisha tinggal, apa makanan favorit Aisha...dan banyak lagi.

Untuk sekarang ini, Aisha kenal dulu apa itu panca indera (five senses). Bunda tunjukkan pada Aisha kalau Allah menciptakan panca indera untuk kita, supaya kita bisa melihat ciptaan2 Allah, bisa mendengar suara2, bisa mencium wangi2 an, bisa merasakan berbagai macam rasa, dan bisa merasakan benda yang kita sentuh, yang kesemuanya itu bertujuan supaya kita bersyukur dan hanya menyembah pada Allah semata.

Hari ini, Aisha belajar dulu tentang indera pendengaran. Ada satu lembar worksheet yang dikerjakan Aisha mengenai kegiatan belajar ini. Sumber belajarnya bunda dapat di teacher file box

Aisha diminta mewarnai benda2 yang bersuara, dia disuruh memilih di antara jam beker, mobil pemadam kebakaran, topi, bunga, anjing, monyet dan telepon.


Setelah itu, Aisha dan Fayyash bunda ajak berkeliling rumah mendengar berbagai macam suara, mulai dari suara jam, burung, motor, mobil, mesin potong rumput, dan banyak lagi.


Fayyash...

Kalau Aisha belajar dulu mengenal panca indera, Fayyash mulai lebih dahulu belajar mengenal diri nya...  Untuk kegiatannya ini bunda dapat print-an nya di enchanted learning


Beberapa aktivitas fayyash hari ini, fayyash tahu berapa tahun umurnya, menjiplak telapak tangan dan menggambar keluarga.

Happy homeschooling  ^_^

Rabu, 10 April 2013

Peliharaan ku : Kecebong Part 1


Bismillah...

Sudah lama Fayyash pengen pelihara kecebong dan mengamati perkembanganya dari masih berbentuk kecebong sampai berubah menjadi katak/kodok.

Sebenarnya, Fayyash sudah tahu siklus hidup hewan amphibi satu ini... melalui buku dan nonton di you tube. Tapi bukan fayyash namanya kalo belum pelihara dan liat sendiri prosesnya ^^

Dimulai lah acara gerilya bunda dan fayyash ke kolam/empang samping rumah... hasilnya, belum rejeki... baik telur maupun kecebongnya tidak terlihat satu pun, ke pinggir2 sawah depan rumah... kata ibu2 yang bertani padi di sana, kecebongnya nggak ada sudah dimakan ma ciput ...

Akhirnya bunda titip pesan ke teman2 bunda juga anak2 nya kalo ada yang nemuin kecebong apalagi telur nya tolong di ambil dan kasih ke fayyash buat di piara (ini bunda nya yang semangat 45,hehehe...demi anak)

Alhamdulillah, akhirnya dapat juga si kecebong dari bang Manda (Makasih bang...^^ ), malah sebenarnya ada telur2 nya juga cuma kata bang Manda karena kelamaan di dalam plastik jadi pada mati  (emang bisa?? itu bunda kurang paham... harus cari tau, noted!! ).

Begini nih penampakan kecebong2 itu pertama kali di rumah kami, untuk makannya kami beri pelet ikan ukuran kecil.


Setelah beberapa hari, kecebong2 nya bunda pindahkan ke tempat yang lebih besar, kemudian ditambahi batu warna warni oleh fayyash dan pohon bunga hias kecil oleh aisha. Kata aisha, " batu-batunya buat kecebongnya ngumpet bun... kalo pohon bunganya bial lumah kecebongnya jadi cantik."  (hehehe... dan ternyata aisha benar... kecebong2 itu suka sekali masuk ke sela2 bebatuan ).


Setelah kira-kira dua mingguan lebih, kecebongnya mulai tumbuh kaki belakang... nggak lama kemudian tumbuh juga kaki depannya. Karena dilihat kecebongnya sudah ada kakinya, fayyash menambahkan beberapa batu besar di rumah para kecebong... katanya untuk persiapan kalo mereka tambah besar supaya ada tempat berjemur dan berdirinya.



Selain ditambahi batu, fayyash juga membuat daun teratai buatan dari kertas foam ... fayyash bilang, " Kan di buku2 ku gambar kodoknya suka duduk di daun teratai bun... abang bikin daun teratainya yaa...". Setelah jadi daun teratainya... aisha lari kedalam ruang belajarnya, sibuk cari sesuatu...saat keluar lagi ternyata aisha bawa penghapusnya yang berbentuk kodok hijau buat ditaruh di atas daun teratainya. Kata Aisha, " Bun... sekalang... anak kodoknya udah punya ibu jadi nggak pada takut dan ngumpet lagi". hehehe... bunda nya nggak tahan ketawa... Memang, waktu rencana mau pelihara kecebong, bunda, fayyash dan aisha ada liat contoh sensory bin untuk siklus hidup kodok di sini... wadahnya cantik sekali, dihias dengan batu2 marbel, pohon plastik dan ada daun teratainya juga cuma bedanya mereka nggak pakai hewan aslinya tapi mainan. Kami berencana pengen bikin yang seperti itu kalo sudah piara kecebong.


Hehehe...lagi2 anak ku benar, selang beberapa hari... bunda liat kecebongnya...eh udah bukan kecebong lagi yaa, anak kodoknya sedang bertengger di atas batu.


Besok paginya, saat kasih makan ikan dan anak kodoknya ... fayyash  panggil2  aisha dan bunda... dia bilang anak kodoknya ada di atas daun teratai dan mulai melompat2.


Dan tadi malam... bunda, fayyash dan aisha liat ada seekor anak kodok yang naik ke atas kepala penghapus kodok aisha...hehehe iseng amat tuh kodok. Dari beberapa kejadian ini, fayyash dan aisha tahu kalo kecebong sudah tumbuh kaki belakang dan depannya dan ekornya sudah memendek, mereka yang sekarang sudah disebut anak kodok, lebih suka berada di daerah kering. Tiap kali fayyash pegang untuk ditaruh kedalam air lagi, mereka langsung lompat-lompat ke batu atau daun teratai lagi.


Wah... seru sekali kegiatan memelihara kecebong ini bersama anak2....mereka bisa belajar secara langsung dan tahu berdasarkan pengalamannya bagaimana tahap demi tahap proses perubahan kecebong yang hidupnya di air menjadi kodok yang sebagian besar hidupnya di darat.

Cerita mengenai siklus hidup si kodok ini insya Allah masih ada part 2-nya ...^^

Happy homeschooling  ^_^


Kamis, 04 April 2013

Belajar Renang....


Bismillah...

Alhamdulillah....  Hari ini hari pertama Aisha resmi ikut les berenang. Ceritanya, tiap kali bang Fayyash les berenang...Aisha selalu minta ikut berenang juga. Pikir punya pikir kenapa nggak sekalian ajha bunda ikutkan Aisha les juga, kalau dilihat dari usianya memang masih terlalu muda... tapi bunda ma ayah berpendapat untuk awal nya supaya Aisha berani dan terbiasa bermain di kolam renang.

Anaknya yang mau les...kenapa bunda nya yang excited yaa....pengen tau gimana reaksi Aisha diajak berenang di kolam yang lumayan dalam buat ukuran dia, secara biasanya Aisha kalau berenang selalu di kolam anak-anak dan berdiri di pinggir ajha ^^

Pertama-tama, Aisha percaya diri sekali... setelah berkenalan dengan pelatihnya (yang dia panggil om), Aisha langsung mau diajak masuk kolam dan dibawa om pelatihnya berkeliling kolam... walaupun dilihat dari sorot matanya Aisha keliahatan ragu-ragu dan takut tapi rasa penasaran dia mengalahkan semuanya. Setelah dua kali berkeliling, Aisha mulai diajak untuk memasukkan kepalanya ke dalam air... dua kali dia diajak menyelam pelatihnya setelah itu disuruh duduk di pinggir kolam untuk menungggu gilirannya lagi.

Saat pelatihnya mendatangi Aisha  untuk mengajaknya masuk ke kolam kembali, Aisha menolak. Ternyata, Aisha takut disuruh memasukkan kepalanya ke dalam air lagi.

Dan setelah itu, tiap pelatihnya datang ke arah dia, dia langsung nunjuk sepupunya sambil bilang "oweng dulu", kata pelatihnya :"abis itu?" Aisha bilang : "Abang", pelatihnya lagi :"abis itu?" Aisha bilang :"oweng lagi",
pelatihnya : "Aisnya kapan?" Aisha :"besok"

(hehehe...biarin ajha deh, yang penting udah berani mencoba dan nggak nangis)


Selasa, 02 April 2013

Aku Bisa Masak - Bola-bola Cilok!


Bismillah...

Alhamdulillah... hari ini Fayyash dan Aisha berekplorasi kembali di dapur,kali ini menu nya Bola-bola Cilok.

Ide membuat resep ini bunda dapat dari wall FB nya ibu Dessy Rillia. Wah... seru sekali 2 krucilku bereksplorasi di dapur, bermain-main dengan tepung, membentuk adonan tepung menjadi bulat-bulat kemudian mengisinya dengan telur puyuh yang sudah direbus dan bakso yang sudah dipotong menjadi 6 bagian... hehehe pasti mikirnya ribet deh kalo masak bareng ma anak2, tapi jamin 100% (itu kalo saya lho :) ) kalo diniatkan untuk proses pembelajaran mereka dan bersenang2 ma anak2.... wah nggak ada tuh istilah ribet dan ngerepotin, malah yang ada kita Fun dan ketawa ketiwi sambil terus transfer pengetahuan.

Bermacam-macam pembelajaran yang bisa kita transfer ke anak2, seperti contohnya pembelajaran mengenai kebersihan. Dalam mempersiapkan bahan2 yang akan dipakai untuk memasak, jangan lupa untuk mencuci bahan (misal dalam resep ini, bakso,daun bawang dan seledri) sebelum dipotong2, setelah selesai memasak... nah ajarkan anak untuk membantu merapikan misal dengan membuang sampah, menyapu kotoran dan mengelap wadah dan piring bekas dipakai.

Pembelajaran lainnya adalah mengenai matematika, misal saat membuat bulatan2 cilok...anak2 diminta menghitung berapa buah cilok yang sudah ia buat, contoh lainnya mengenai ukuran besar dan kecil... seperti pada Fayyash dan Aisha, saat membuat bola2 cilok... Fayyash membuatnya dalam bentuk bola2 besar sedang Aisha membuatnya bola2 kecil... anak2 bisa dikenalkan dengan konsep besar kecil. Pembelajaran motorik halusnya juga bisa lho... Aisha membantu memotong2 daun bawang dan seledri dengan cara digunting, selain itu mereka juga ikut menguleni adonan dan membentuk adonan menjadi bola2.

Science nya ... dapat juga! Fayyash ma Aisha tahu pada saat tepung sagu dicampur dengan air panas...wah lengketnya saat dipegang tapi ketika dicampur dengan tepung terigu lengketnya berkurang dan adonannya jadi lebih mudah dibentuk, saat dipegang ternyata ada bedanya juga lho tepung terigu dengan tepung sagu, kalo sagu agak2 keset gitu.... langsung 2 krucilku membanding2 kan kedua tepung tsb, kemudian saat merebus bola2 cilok... Fayyash lihat sebelum matang bola2 ciloknya tenggelam didalam air tapi setelah matang mereka mengapung.... timbul deh pertanyaan, kenapa kalo matang bola2 nya mengapung bunda? Nah... bisa nih disenggol dikit ajha soal berat jenis dan reaksi benda yang memuai (hehehe untuk kasus ini, bundanya harus buka buku contekan dulu).

Bahasa.... banyak kosa kata dan mengenal benda2 baru yang mereka peroleh, jadi tau tepung terigu, tepung sagu, bawang goreng, telur puyuh dan banyak lagi, kenalkan juga dalam bahasa Inggris. Banyak kan manfaat dari memasak bersama anak2 ... mereka pun excited sekali bila sudah diajak memasak.

Oh ya, berikut resep bola-bola cilok yang bunda buat dengan anak2, sumber Dessy Rillia @ FB

Bahan :

200 gr tepung sagu 100 gr tepung terigu
1 buah bawang putih dihaluskan
2 btg daun bawang iris halus
1 btg seledri iris halus
bawang goreng secukupnya
garam secukupnya
kaldu bubuk kalau suka
air panas secukupnya

Cara membuat :
aduk sagu dengan air panas lalu masukkan semua bahan (kecuali telur puyuh dan bakso) hingga kalis.
lalu siapkan air panas dalam panci.
bentuk bulat adonannnya. jangan lupa tengahnya diberi potongan telur puyuh dan bakso yang sudah dipotong2. langsung dimasukkan ke dalam air panas. lakukan hingga adonan habis.
setelah itu panaskan panci, rebus bola-bola cilok tsb hingga matang.

untuk bumbu kacangnya;
kacang tanah goreng, bawang putih dan cabe dihaluskan. tambahkan sedikit air, kecap, gula dan garam secukupnya. biar lebih mantap tambahkan sedikit perasan air jeruk nipis.

Berikut beberapa momen yang berhasil bunda abadikan...

Aisha dengan serunya bermain tepung... eh bikin bola-bola cilok ^^

Serunya Fayyash memasak.... ^^

Nah ini dia hasil penampakan bola-bola ciloknya setelah digoreng... :)

Happy Homeschooling... ^^